Rabu, 02 Mei 2012

Kepercayaan

Kepercayaan kalau kita lihat di wikipedia artinya adalah suatu keadaan psikologis pada saat seseorang menganggap suatu premis benar. Kalau menurut saya pribadi, kepercayaan adalah dimana seseorang mengakui benarnya suatu maksud temannya

Di zaman sekarang kepercayaan adalah sesuatu yang langka. Kita tidak pernah tahu isi hati orang. Oleh sebab itu jika kita ingin menaruh sesuatu kepercayaan kepada seseorang kita jangan sampai salah pilih, selidiki dulu bobot bibit bebet dan bubutnya (lebay).

Kesannya memang mudah tapi hati-hati sekarang banyak orang yang bermuka dua. Contoh kasus yang sekarang ini terjadi. Ada orang jual rumah, dia bilang sama yang beli "Bu, tolong saya, tolong beli rumah ini. Kalau Ibu ga beli rumah ini sama aja Ibu bunuh saya", karena faktor kasihan maka Ibu yang mau beli rumah itu akhirnya jadi membeli. Tetapi apa yang terjadi saudara sekalian, harga rumah awalnya 190 juta dan ditawar 185 juta ternyata setelah dibeli dengan perjanjian angsuran (baru dibayar 100 juta sisanya sebelum bulan desember 2012 lunas), Ibu itu baru tau bahwa harga rumah itu dia pernah beli dengan harga murah. Selain itu rumah itu ternyata belum layak huni. Jadi mau tidak mau harus direnovasi dan itu membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Akhirnya Ibu yang membeli itu pasrah, dia tidak menyangka sudah dibohongi, karena sebelumnya dia menaruh kepercayaan kepada yang menjualnya. Setelah waktu berjalan dan angsuran belum jatuh tempo, ibu penjual rumah itu menagih hutang dan terus menagih. Terang saja ibu pembeli protes, karena diperjanjiannya akhir desember baru lunasnya, tetapi ibu penjual rumah mintanya akhir mei harus sudah lunas. 

Coba saudara sekalian lihat, dimana seorang pembeli rumah yang menaruh kepercayaan yang besar kepada penjual rumah. Tetapi malah penjual rumah itu secara tidak langsung merusak kepercayaan yang sudah diberikan.

Setelah dipikirkan menurut saya pribadi ada 2 jalan keluar dari masalah tersebut. Pertama ibu pembeli meminjam uang dibank dan melunasi sisanya dan meminta sertifikat rumahnya dan harus cek dengan notaris agar memastikan apakah asli atau palsu. Yang kedua meminta sertifikat tersebut dan menjaminnya ke bank baru melunasi, ibu penjual rumah tersebut boleh ikut ke bank biar memastikan dan dari ibu pembeli juga sama untuk memastikan apakah sertifikat rumah tersebut asli.

Cerita diatas adalah contoh sebagian kecil kepercayaan yang ada di masyarakat indonesia. Mudah-mudahan kita semua menjadi orang yang selalu memegang kepercayaan, selama itu mendatangkan kebaikan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar